Faktor Penyebab Pengembang China Ke Indonesia
Indonesia memang suatu negara yang kaya. Selain alamnya yang sudah bukan rahasia lagi kita masih memiliki potensi yang di lirik bangsa asing yakni China.
Berlomba-lombanya para pengembang dan investor China masuk pasar properti Indonesia tentu bukan tanpa alasan.
Di antaranya adalah faktor memburu keuntungan, serta menancapkan pengaruh dan reputasi. Selain itu, secara fundamental, China dan Indonesia sejatinya punya banyak kesamaan.
Menurut CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono, kesamaan itu tecermin dari jumlah dan kepadatan populasi.
"Dari segi ini, kedua negara punya kesamaan, terutama di greater Jakarta atau Jadebotabek," ujar Hendra kepada Kompas.com, Senin (9/1/2017).
Kemudian, lanjut Hendra, terpilihnya China untuk membangun infrastruktur transportasi kereta cepat Jakarta-Bandung sangat memengaruhi tingkat keyakinan pengembang properti Negeri Tirai Bambu itu menggarap pasar Indonesia.
Hal ini, kata Hendra, sekaligus menunjukkan bahwa ada korelasi erat antara pembangunan infrastruktur untuk transportasi publik dan pengembangan properti.
Faktor selanjutnya adalah fakta bahwa kondisi pasar properti China sedang melambat (slow down).
Di China, bisnis properti memang sedang melambat, sebagaimana hasil riset Biro Statistik Nasional. Volume penjualan rumah terus menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Pada bulan Oktober 2016 saja, kenaikan penjualan bidang properti hanya 26,4 persen atau melambat dari bulan sebelumnya, September, yang mencatat pertumbuhan 34 persen.
Penjualan properti berdasarkan luas lantai dalam 10 bulan pertama juga turun menjadi 26,8 persen, dari sebelumnya 26,9 persen.
Pasokan yang berlebih di kota-kota lapis kedua menyebabkan penurunan penjualan lebih signifikan pada bulan lalu dibandingkan dengan kota-kota tier satu.
Kendati demikian, para pengembang China ini dituntut harus tetap berproduksi. Karena itu, mereka memilih Indonesia yang sangat potensial untuk mendukung rencana strategisnya.